Dipanggil ke dalam Persekutuan,
Berkomitmen Menegakkan Keadilan.
DOA
SUMBER INFORMASI
Kami adalah 100 juta orang Kristen yang tergabung dalam lebih dari 230 gereja anggota di 109 negara di seluruh dunia.
WCRC percaya bahwa iman Kristiani berarti menanggapi panggilan Tuhan untuk menegakkan keadilan dan memenuhi kebutuhan spiritual semua orang dalam transformasi dunia, melalui kasih Yesus Kristus.
Menilik, Mengaku, Bersaksi, dan Mengalami Reformasi Bersama-sama
Melalui keterlibatan yang kuat dengan Firman Tuhan dan panggilan Roh Kudus, kami selalu ditransformasi saat kami berjuang untuk partisipasi yang penuh dan adil dari semua pihak.
Dalam keragaman kami, kami berusaha untuk menjadi ekspresi yang hidup dari “kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera” (Efesus 4:3).
Kami bekerja untuk memperbaharui dan memulihkan ekonomi dan bumi, sehingga semua umat manusia dan seluruh ciptaan dapat hidup seutuhnya.
Sebagai koinonia global, WCRC dan gereja-gereja anggotanya ditandai dengan menilik, mengaku, bersaksi dan mengalami reformasi bersama-sama.
Berita
“Kita berada di tengah-tengah empat pandemi, dan mereka saling terkait. Pandemi COVID semakin jelas mengungkap pandemi ketidakadilan ekonomi, rasisme, dan perubahan iklim,” kata Cynthia Moe-Lobeda dalam presentasinya kepada peserta Sekolah GEM 2020. “Ini bisa menjadi pintu gerbang menuju cara yang jauh lebih welas asih, adil, dan sehat secara ekologis untuk
Sebuah konsultasi global mengawali proses bagi World Communion of Reformed Churches (WCRC) untuk menilik bagaimana Persekutuan ini dapat “memberikan respons teologis kenabian” terhadap pandemi COVID-19 dan untuk mempersiapkan diri bergerak menjadi gereja pengakuan seiring terjadinya “apartheid global” yang diperlihatkan oleh pandemi ini. “COVID-19 telah membuka mata kita terhadap banyak tantangan
Konferensi daring “Ekonomi Kehidupan dalam Masa Pandemi” berfokus pada dampak sosio-ekonomi-ekologi dari krisis COVID-19 dan bagaimana krisis ini menawarkan kepada dunia sebuah kesempatan untuk memikirkan kembali dan membentuk ulang sistem keuangan dan ekonomi demi memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan komunitas serta planet bumi. Konferensi tersebut mempertemukan sekitar 25 orang ekonom, teolog,
Konsultasi baru-baru ini mengambil langkah-langkah penting untuk menemukan paradigma berpikir yang berkomitmen tentang masalah “Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan.” Dua puluh dua pemimpin gereja dan teolog berkumpul di Hattersheim am Main, Jerman, 25-27 Februari 2020, untuk membahas masalah ini sehubungan dengan kebangkitan global etno-nasionalisme, xenophobia, intoleransi antaragama, hegemoni patriarki dan rasisme.