Persekutuan Gereja-Gereja Reformasi Sedunia (WCRC) telah menerbitkan pernyataan akhir dari Konsultasi Accra +20 yang baru saja digelar pada 3-5 Desember 2024 di Hannover, Jerman. Pertemuan ini dihadiri oleh 48 aktivis, teolog, dan pemimpin gereja dari berbagai belahan dunia, menandai peringatan ke-20 tahun Pengakuan Accra yang pertama kali disahkan pada Sidang Umum Persekutuan Gereja-Gereja Reformasi Sedunia (WARC) pada tahun 2004.
Pernyataan ini, yang merefleksikan relevansi abadi Pengakuan Accra dalam konteks saat ini, mengakui krisis mendalam yang dihadapi dunia, termasuk bencana iklim, penindasan sistemik, dan warisan kolonialisme yang terus berlanjut. Pernyataan ini merayakan panggilan profetik Pengakuan Accra untuk keadilan sambil mengidentifikasi area di mana kesaksian dan komitmen gereja harus diperluas.
Philip Vinod Peacock, Sekretaris Eksekutif untuk Keadilan dan Kesaksian, menekankan pentingnya melanjutkan pekerjaan profetik Pengakuan Accra: “Pengakuan Accra telah menjadi anugerah yang mendalam bagi gereja global, memanggil kita untuk menghadapi kekaisaran dan menentang sistem-sistem kematian yang mengancam dunia kita. Hari ini, di tengah krisis yang semakin memburuk—kehancuran ekologi, ketidaksetaraan ekonomi, dan kelanjutan ketidakadilan kolonial—kita ditantang untuk memperbarui perjanjian kita untuk keadilan dan mewujudkan iman yang secara aktif mencari transformasi.”
Pernyataan ini menegaskan penolakan pengakuan terhadap kapitalisme ekonomi global dan seruannya untuk solidaritas radikal dengan mereka yang terpinggirkan. Pernyataan ini menyoroti advokasi berkelanjutan WCRC melalui inisiatif seperti Arsitektur Keuangan dan Ekonomi Internasional Baru (NIFEA) dan program seperti Sekolah Ekumenis tentang Governance, Ekonomi, dan Manajemen (GEM School). Tema-tema utama pernyataan ini meliputi kebutuhan mendesak akan keadilan reparatif dan restoratif, menangani penindasan yang saling terkait, menentang komodifikasi gerakan keadilan, dan menghadapi implikasi etis dari teknologi yang muncul.
Sorotan Utama Pernyataan Akhir:
- Penegasan kembali Konfesi Accra sebagai kerangka kerja untuk mengatasi ketidakadilan kolonialisme, kapitalisme neoliberal, dan kehancuran ekologi.
- Perayaan terhadap inisiatif yang sedang berlangsung seperti New International Financial and Economic Architecture (NIFEA) dan Zacchaeus Tax Campaign.
- Pengakuan bahwa sistem ekonomi saat ini berakar pada kolonialisme dan perdagangan budak, dengan dampak yang terus berlanjut terhadap masyarakat adat dan komunitas yang termarjinalkan, terutama mereka yang berasal dari Afrika.
- Komitmen untuk menangani tantangan yang terus berkembang, termasuk penindasan sistemik, hak atas tanah, keadilan bagi LGBTQIA+, dan dampak sosial-ekonomi dari teknologi canggih.
- Seruan untuk menentang komodifikasi gerakan keadilan dan mengembalikan kepemimpinan komunitas yang termarjinalkan.
Pernyataan akhir ini mengakui relevansi berkelanjutan dari Accra Confession dan memperluas visinya untuk mencakup isu-isu baru seperti kolonialisme pemukim, krisis iklim, dan dampak disruptif kecerdasan buatan (AI) dan teknologi digital.
Karya profetik ini esensial bagi integritas iman kita, seperti ditekankan dalam doa penutup pernyataan akhir: “Integritas iman kita terancam jika kita tidak berani hidup dan mengumumkan janji Allah tentang keadilan dan kehidupan yang melimpah bagi semua.”
Seiring dengan mendekatnya Sidang Umum WCRC dengan tema “Tetap Teguh dalam Kesaksianmu,” pernyataan ini menyerukan kepada gereja-gereja anggotanya untuk memperdalam komitmen mereka terhadap keadilan dalam ekonomi dan bumi, menegaskan bahwa integritas iman mereka sedang dipertaruhkan.
Teks lengkap pernyataan akhir tersedia di sini. Untuk terjemahan Spanyol dari pernyataan akhir, klik di sini. (Terjemahan disediakan oleh DeepL)